TUGAS BAHASA INDONESIA
PENGAMATAN PASAR
Disusun Oleh:
1.
Aprilia Andani Putri (05)
2.
Erdila Tsalasatun A. (15)
3.
Linda Niken Sari (23)
4.
Miftah Fatima N.J. (24)
Kelas : XI IPA-3
SMA NEGERI 3 SUKOHARJO
Tahun pelajaran
2013/2014
Jl. Jendral
Sudirman 197 Sukoharjo
BAB I
PENDAHULUAN
Pasar
adalah area tempat jual beli dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang
disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plasa,
pusat perdagangan maupun sebutan lainnya.
Pasar
Tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah
Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah termasuk
kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa toko, kios, dan tenda yang
dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat atau
koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil, dan dengan proses jual beli
barang dagangan melalui tawar menawar.
Pasar
Modern adalah pasar dengan sistem pelayanan mandiri, menjual berbagai jenis
barang secara eceran yang berbentuk Minimarket, Supermarket, Departemen Store,
Hypermarket ataupun grosir yang berbentuk perkulakan.
Banyak
penelitian dan kajian dilakukan secara praktisi, dan secara akademisi.
Pemerintah pun terus melakukan pendalaman mengenai sistem perdagangan untuk
tata pasar khususnya pasar tradisional dan modern. Para konsumen pun dapat
memilih dan membandingkan antara pasar tradisonal Dan pasar modern. Yang dimana
pasar tadisional yang tata letaknya cenderung kumuh, kotor, lahan parkir yang
tak tertata, dan keamanan pasar yang tidak terjamin. Walaupun dengan kondisi
dari pasar tradisional yang tidak bagus dan tidak terlalu nyaman, tetapi dalam
harga penawaran dan permintaannya dapat teratasi dengan mudah dan cepat.
Kondisi
ini pun terbalik dengan pasar modern, dimana pasar modern yang tata letaknya
tempat yang bersih, dijaga keamanan yang memadai, tata produk/komoditi yang
terklasifikasi, manajemen yang terstruktur dalam pola perlakukan professional
dan tata letak parkirnya pun tertata. Dan pokok dari permasalahannya itu pun
pertama, bagaimana cara membuat pasar tradisional yang kesehatannya pun memadai
(secara hygienis, bersih dan rapih), tingkat keamanannya harus terjamin,
tingkat tata letak pengolahan saat berdagang tersusun rapi, tingkat
kebersihannya terjamin.
Persaingan
perdagangan retail yang bermain yang menjual mata dagangan yang sama, yaitu
seperti kebutuhan sehari-hari dimana komoditas tersebut sesungguhnya menjadi
bagian dari kesulitan pasar tradisional untuk meraih pasar. Walaupun dengan
harga yang cukup minim, para distributor pun harus memikirkan juga kenyamanan
para konsumen. Sepertinya juga para konsumen ingin sekali para pemerintah
manata pasar tersebut menjadi apa yang telah kita sebutkan diatas tadi.
Sekarang pun para konsumen sudah tidak khawatir lagi, Presiden RI yaitu Susilo
Bambang Yudhoyono sudah mentandatangani Peraturan Presiden No. 112/2007 tentang
Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Pasar Modern
pada 27 Desember 2007.
BAB
II
ISI
j 1. Hasil
Pengamatan Pasar Tradisional Oleh Aprilia Andani Putri
Pasar Jatipuro
Pasar
Jatipuro merupakan pasar tradisional yang terletak di Dusun Kendal Kidul, desa
Jatipuro, kabupaten
Karanganyar. Pasar ini berdiri sekitar lebih dari satu abad tahun yang lalu,
tetapi dengan berkembangnya jaman pasar ini masih tetap melakukan transaksi
jual beli secara tradisional. Perubahan pada pasar ini adalah pada bangunannya
yang mungkin sudah mulai tua sehingga dilakukan renovasi agar bangunannya tetap
kuat.
Pengunjung
yang datang ke pasar ini tidak hanya warga yang tinggal di sekitar pasar, namun
juga masyarakat dari berbagai penjuru bahkan dari kecamatan lain. Karena letak
pasar ini yang strategis yaitu berada di tengah-tengah kecamatan Jatipuro, dan
juga berada di dekat terminal bus, di sebelah timur terdapat kantor polisi, kantor kecamatan dan juga Puskesmas. Di sebelah utara
pasar terdapat lapangan umum, toko Jenar, toko mas Semar, dan juga SD Negeri 1
Jatipuro. Di sebelah baratnya ada 2 bank, yaitu Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
dan Bank Rakyat Indoesia (BRI).
Pasar
ini lumayan luas. Sangat banyak penjual yang memperdagangkan barang dagangannya
di pasar ini. Mulai dari sayur mayur, buah-buahan, bahan makanan pokok seperti
beras, pakaian, peralatan sekolah, daging, hingga hewan ternak seperti ayam dan
kambing pun di perjual belikan di pasar ini. Maka tidak heran jika banyak
pengunjung yang mengunjungi pasar ini.
Keramaian
pasar ini tidak hanya di pengaruhi oleh transaksi jual beli yang terjadi di
pasar, namun juga adanya kios-kios yang di bangun di sekeliling pasar. Keadaan
yang seperti ini yang membuat daya tarik pasar Jatipuro. Pedagang yang mampu
melayani kemampuan pembelinya yang membuat pasar ini semakin hari semakin
ramai. Harga barang-barang yang relative murah yang diperjual belikan di pasar
ini sehingga dapat di jangkau oleh pembeli yang berada di kalangan menengah.
Tetapi
ada bebarapa hal yang kurang di pasar ini yaitu, tumpukan sampah yang berada di
salah satu sudut pasar yang menimbulkan bau tak sedap sehingga bisa mengganggu
kenyamanan para penjual dan pembeli. Kedua, keadaan lantai yang masih tanah dan
atap yang belum sepenuhnya tertutupi yang terkadang becek pada musim hujan,
sehingga terasa licin dan bisa membahayakan penjual dan pembeli. Ketiga, tidak
adanya lahan parkir
sehingga para pengunjung harus menempatkan kendaraannya di pinggir jalan maupun
di teras kios yang berada di dekat pasar.
k 2. Hasil
Pengamatan Pasar Tradisional Oleh Erdila Tsalasatun Ayudista dan Miftah Fatima
Nurul Jannah
Pasar Ir. Soekarno
Pasar
yang terletak di pusat kota Sukoharjo ini berada di Kelurahan Jetis, Kecamatan
Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo. Pasar yang menjual berbagai kebutuhan
masyarakat ini masih tetap bertahan walau kini menempati pasar darurat yang
dikarenakan tidak kunjung selesainya pembangunan pasar utama. Pasar ini menjual
berbagai kebutuhan sehari-hari mulai dari bahan makanan pokok sampai dengan
kebutuhan sandang.
Pasar
ini sangat strategis karena mudah dijangkau dari daerah manapun di kawasan
Sukoharjo, pasar ini terletak berdampingan dengan kios-kios penjual barang
sandang, seperti kios penjual baju, sepatu, tas, jilbab, perlengkapan
elektronik dan masih banyak yang lainnya. Lokasinya pun dekat dengan kantor
polisi sehingga tidak perlu khawatir apabila ada tindakan yang membahayakan
karna telah ada petugas keamanan yang siap mengamankan kondisi pasar.
Suasana
yang panas tidak pernah mengurangi intensitas warga untuk berkunjung ke pasar
ini, karna dibandingkan dengan harga di pasar modern, harga di pasar ini jauh
lebih terjangkau dan sesuai dengan kemampuan warga Sukoharjo pada umumnya.
Pasar
tradisional ini sudah ada sejak jaman sebelum kemerdekaan Indonesia, pasar ini
menurut cerita para pini sepuh (orang tua jaman dulu) dulu pernah diresmikan
oleh Presiden Soekarno. Bahkan masyarakat saat itu menyebut Pasar Tradisional
ini dengan nama pasar Bung Karno, seiring dengan perkembangan jaman, lambat
laun Pasar Tradisional Sukoharjo beralih nama menjadi Pasar Kota Sukoharjo.
Pasar yang dahulu dipergunakan sebagai tempat jual beli maupun tukar menukar
hasil kebun dan panen bagi para pedagang oprokan kini makin lama semakin lebih
modern.
Selain
sebagai Pasar tradisional, Pasar utama kota Sukoharjo ini sekaligus
dipergunakan sebagai terminal angkutan umum dari dalam kota ke daerah pedesaan
lainnya di seluruh Kabupaten Sukoharjo.
Pada
bulan Maret tahun 2013 sesaat setelah Pasar kota ini di bongkar akan di
revitalisasi menjadi pasar tradisional lagi, Bupati Sukoharjo secara resmi
mengganti lagi nama Pasar Kota Sukoharjo menjadi Pasar Ir. Soekarno.
l 3. Hasil
Pengamatan Pasar Tradisional Oleh Linda Niken Sari
Pasar
Combongan
Pasar
yang terletak di tengah-tengah Kelurahan Combongan ini menjadi salah satu
tempat yang ramai dikunjungi warga untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka. Mulai
dari kebutuhan akan bahan makanan pokok sampai dengan kebutuhan sandang. Pasar
Combongan dibangun di tanah milik Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo dengan
luas tidak lebih dari 50 m2. Meskipun tidak seluas pasar-pasar
tradisonal di daerah lain, pasar ini tetap eksis menjalankan usaha jual-belinya
sejak sekitar 40 tahun yang lalu.
Lokasi
pasar combongan sangat strategis karena terletak di jalan utama kelurahan
combongan. Di sebelah timur pasar terdapat sebuah gedung Taman Kanak-kanak dan
Sebuah Puskesmas. Disebelah utara terdapat sebuah lapangan bola, dan disebalah
barat laut dari pasar terdapat bangunan SD Negeri Combongan 1.
Pengunjung
pasar combongan tidak hanya dari warga sekitar kelurahan combongan, namun
banyak juga warga yang berasal dari kelurahan lain yang menyempatkan diri untuk
berbelanja keperluan sehari-hari disini. Tawar-menawar bukan hal asing lagi
bila datang ke pasar, namun transaksi barter pun masih berlaku.
Barang
yang dijual pun sebagian langsung dari petani yang baru dipanen dan langsung
dibawa kepasar sehingga terjamin kesegarannya. Meskipun barang-barang yang tersedia
di pasar combongan tidak selengkap pasar-pasar tradisional lain yang lebih
besar, pasar ini tetap tidak kehilangan pelanggan. Karena lokasinya yang mudah
dijangkau serta belum adanya tempat perbelanjaan lain yang menyediakan
kebutuhan sehari-hari seperti pasar combongan.
Masalah
yang masih menjadi kendala adalah ketersediaan tempat pembuangan sampah. Sampah
dari pedagang menumpuk di satu sudut pasar dan merupakan sumber bau yang bila
tidak diatasi akan mengganggu kenyamanan bertransaksi di pasar.
n 4. Hasil
Pengamatan Pasar Swalayan
Pasar
Swalayan
Mitra swalayan merupakan salah
satu pusat perbelanjaan kebutuhan sehari-hari yang sudah termasuk dalam tempat
perbelanjaan modern. Mulai dari gedungnya yang sudah mempunyai pendingin
ruangan, sampai tidak adanya lagi transaksi tawar-menawar antara penjual dan
pembeli. Berbeda dengan pasar tradisional, disini kita tidak akan lagi
menjumpai genangan air di jalan ataupun kepanasan.
Kita
dapat mengambil sendiri barang-barang yang kita butuhkan dan membayarnya ke
kasir. Disini pun terdapat arena bermain untuk anak, jadi sambil menunggu
ibunya berbelanja, anak dapat bermain tanpa harus jenuh menunggu ibunya. Bila
dipasar tradisional sering kita jumpai pedagang yang sering berteriak-teriak
ketika ada orang yang lewat, maka di pasar swalayan kegaduhan itu tidak akan
ada lagi, lagu-lagu dari pemutar suara atau suara dari customer service-lah
yang memenuhi ruangan.
Barang-barang
yang disediakan pun lebih bersih dan
dalam kemasan yang lebih menarik daripada barang-barang yang ada di pasar
tradisional. Disini juga barang yang
dijual lebih lengkap dan dari berbagai ukuran.
Toko yang terdiri dari dua lantai ini sangat nyaman
untuk dikunjungi. Disini terdapat escalator sehingga para pengunjung tidak
perlu capek untuk menaiki tangga jika ingin pergi ke lantai ke dua.Pembeli pun
lebih mudah untuk berbelanja disini, karena barang yang dijual di tata menurut
jenisnya, misalnya sabun dan pembersih berada di lantai satu dekat pintu masuk,
makanan ringan berada di lantai satu bagian dalam, pakaian, sepatu, dan tas
berada di lantai dua. Sehingga pengunjung tidak perlu berjubel untuk
mendapatkan barang yang diinginkannya. Karena lokasinya pun juga sangat luas.
Lahan
parkir dan sampah bukan lagi masalah di pasar modern, semua telah teratasi
dengan sangat apik. Keamanan pun
juga terjaga pada pasar modern.